Liputan6.com, Jakarta - Cuaca besok, Kamis 5 Januari 2022, Jakarta pagi hari diprediksi berawan dan cerah berawan. Begitu pun pada malam hari, seluruh langit Jakarta diperkirakan berawan.
Namun pada siang hari, cuaca Jakarta seluruhnya diprediksi turun hujan dengan intensitas ringan hingga sedang, berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Baca Juga
Tidak jauh berbeda, wilayah penyangga Ibu Kota yaitu Bekasi, Depok, dan Kota Bogor, Jawa Barat, pagi dan malam hari diprakirakan berawan, tetapi siangnya turun hujan berintensitas ringan.
Advertisement
"Waspada potensi hujan yang dapat disertai kila/petir antara siang hingga menjelang malam hari di Kabupaten Majalengka, Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten Bekasi, Kota Depok, Kabupaten Karawang, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Purwakarta," papar BMKG.
Senada, wilayah Tangerang, Banten juga pada pagi dan malam hari diprediksi berawan, namun siangnya hujan berintensitas ringan.
Berikut informasi prakiraan cuaca untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG www.bmkg.go.id:
 Kota |  Pagi |  Siang |  Malam |
 Jakarta Barat |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Jakarta Pusat |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Jakarta Selatan |  Berawan |  Hujan Sedang |  Berawan |
 Jakarta Timur |  Berawan |  Hujan Sedang |  Berawan |
 Jakarta Utara |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Kepulauan Seribu |  Cerah Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Bekasi |  Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Depok |  Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Kota Bogor |  Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
 Tangerang |  Berawan |  Hujan Ringan |  Berawan |
BMKG: Waspada Potensi Gelombang Tinggi 6 Meter di Perairan Indonesia 3-5 Januari 2023
Sebelumnya, gelombang tinggi 6 meter berpotensi terjadi di beberapa perairan di Indonesia, 3-5 Januari 2023. Hal itu diungkapkan Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
BMKG mengimbau masyarakat yang berada di pesisir dan pengguna perairan untuk waspada terhadap potensi tersebut.
"Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG, Eko Prasetyo, Selasa 3 Januari 2023.
Eko mengatakan, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari Barat Laut-Timur Laut dengan kecepatan angin berkisar 6-20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan dominan bergerak dari Barat Daya-Barat Laut dengan kecepatan angin berkisar 8-35 knot.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Jawa bagian timur, Samudra Hindia Selatan Jawa Tengah, Samudra Hindia Selatan Kupang, Laut Sawu, perairan Kupang-P. Rote, perairan P. Sabu, Laut Timor, Laut Arafuru bagian barat, dan Laut Sawu.
Kondisi itu, kata Eko Prasetyo, menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat P. Simeulue, Samudra Hindia Barat Aceh-P. Simeulue, perairan Bengkulu, Teluk Lampung bagian selatan, Selat Sunda bagian utara, Selat Ombai-Selat Wetar, perairan timur Bintan, Laut Natuna, perairan Bangka Belitung, Selat Karimata, perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa bagian barat, perairan utara Jawa Barat.
Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di perairan selatan Baubau, Teluk Bone, Selat Makassar bagian selatan, perairan selatan Kep. Wakatobi, perairan Kep. Sangihe-Kep. Talaud, Laut Sulawesi bagian timur, perairan Bitung-Kep. Sitaro, Laut Maluku, perairan utara Kep. Sula, perairan Kep. Halmahera, Laut Halmahera, perairan utara Raja Ampat-Jayapura, Samudra Pasifik Utara Halmahera-Jayapura, Laut Banda bagian utara, perairan Kep. Kai-Kep. Aru.
Advertisement
Gelombang 2,5 - 4 Meter
Untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2,5-4 meter berpeluang terjadi di perairan Pulau Enggano, perairan barat Kepulauan Mentawai-Lampung, Samudra Hindia Barat Kepuauan Mentawai-Lampung, Selat Sunda bagian barat dan selatan, perairan selatan P. Jawa-Bali, Samudra Hindia Selatan Banten-Jawa Tengah, Selat Bali, Lombok, Alas bagian selatan, Selat Sape bagian selatan, Laut Sawu bagian utara, perairan utara Kupang-P. Rotte, perairan Kep. Anambas-Natuna, Laut Jawa bagian tengah-timur, perairan utara Jawa Tengah-Jawa Timur-Kep. Kangean, Laut Bali-Laut Sumbawa, perairan Kep. Selayar, Laut Flores, Laut Banda bagian selatan, perairan Kep. Sermata-Kep. Tanimbar, Laut Arafuru.
Sedangkan pada gelombang yang sangat tinggi 4-6 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia Selatan Jawa Timur-NTT, Laut Timor, perairan P. Sabu, Selat Sumba bagian barat, perairan selatan Kupang-P. Rotte, Laut Sawu bagian selatan, perairan selatan Lombok-Sumbawa, perairan barat P. Sumba, Laut Natuna Utara.
Di tengah kondisi itu, Eko Prasetyo meminta untuk memerhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter), kapal tongkang (kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).
Selain itu, kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m), kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 m).